Kalo lo punya sedikit aja gen geek, atau setidaknya punya teman-teman (minimal di twitter-lah) yang memiliki gen tersebut, pastinya tau kalo sekitar dua minggu yang lalu ada sebuah penemuan besar di dunia sains. Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir CERN (yap, CERN yang sama dengan yang ada di Angels and Demons) berhasil membuktikan keberadaan partikel hipotetis boson Higgs. Hipotetis karena, secara teoretis partikel ini seharusnya ada. Tapi sejak kemungkinan adanya partikel ini diajukan oleh Peter Higgs di tahun 1964, belum ada instrumen apapun yang berhasil mendeteksi partikel ini. Sampai 4 Juli 2012 kemarin.
Sejujurnya gue sama sekali gak ngeh soal fisika partikel, teori kuantum, atau apalah itu. Kata Richard Feynman, "Kalau kamu berpikir bahwa kamu mengerti mekanika kuantum, berarti kamu tidak mengerti mekanika kuantum." Ngomong-ngomong, gue baca QED: The Strange Theory of Light and Matter-nya Feynman kayak baca puisi. Gue nikmatin keindahan kata-katanya tanpa bener-bener ngerti artinya. Tapi walopun gak ngerti-ngerti banget, gue ikutan senang karena gue cukup yakin ini penemuan penting. Sangat penting. Suka tidak suka, banyak teknologi yang kita pakai saat ini berutang pada fisika kuantum apalah itu. Bahkan majalah The Economist sekalipun memuat penemuan ini sebagai berita halaman muka.
Sebuah artikel di Guardian memberi komentar "...The genius of Peter Higgs and other boson theorists was to appreciate the importance of symmetry." Kejeniusan Peter Higgs dan para pendukung teori boson lainnya adalah menghargai pentingnya simetri. Gue jadi keingetan ini.
Dan tentunya tak bisa kita lupakan Abdus Salam. Seorang Ahmadi, muslim pertama yang meraih penghargaan nobel fisika. Karya Salam di bidang fisika partikel turut berkontribusi dalam melengkapi model standar partikel dan... penemuan boson Higgs. Sayang, kabarnya Salam dikucilkan di tanah kelahirannya sendiri, Pakistan, karena keyakinannya.
Kalo yang ini mah bukan Ahmadiyah tapi Yahudi :D
Sejujurnya gue sama sekali gak ngeh soal fisika partikel, teori kuantum, atau apalah itu. Kata Richard Feynman, "Kalau kamu berpikir bahwa kamu mengerti mekanika kuantum, berarti kamu tidak mengerti mekanika kuantum." Ngomong-ngomong, gue baca QED: The Strange Theory of Light and Matter-nya Feynman kayak baca puisi. Gue nikmatin keindahan kata-katanya tanpa bener-bener ngerti artinya. Tapi walopun gak ngerti-ngerti banget, gue ikutan senang karena gue cukup yakin ini penemuan penting. Sangat penting. Suka tidak suka, banyak teknologi yang kita pakai saat ini berutang pada fisika kuantum apalah itu. Bahkan majalah The Economist sekalipun memuat penemuan ini sebagai berita halaman muka.
Video dari PHD Comics ini mungkin membantu.
Sebuah artikel di Guardian memberi komentar "...The genius of Peter Higgs and other boson theorists was to appreciate the importance of symmetry." Kejeniusan Peter Higgs dan para pendukung teori boson lainnya adalah menghargai pentingnya simetri. Gue jadi keingetan ini.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (QS 67:3)Terus si gue teh iseng nyari terjemahan bahasa Inggris-nya (buat blog samping tea). Karena yang ada di kepala gue teh kata-kata 'tidak seimbang' jadi gue nyarinya 'imbalance' atau 'asymmetric', tapi beberapa yang gue temuin menerjemahkan '(at)tafaawut sebagai 'inconsistency' atau 'flaw'. Ada juga '(isn't) balance, tapi kedengerannya gak puitis gitu. Eh gue juga gak ngerti bahasa Arab sih, tapi gue tetap ngerasa bahasa Al Quran itu harusnya gak asal gitu. Akhirnya nemu ini...
Who has created seven heavens in harmony. No incongruity canst thou see in the creation of the Gracious God. Then look again: Seest thou any flaw?...dari situs Al Islam aja dong. Situs Ahmadiyah bo! Jadi keingetan komentar bokap gue, "Lebih banyak orang yang masuk Islam gara-gara Ahmadiyah daripada gara-gara FPI." Kata Wikipedia, dua orang pertama yang menerjemahkan Al-Quran langsung ke bahasa Inggris adalah Mirza Abul Fazl (1910) dan Maulan Muhammad 'Ali (1917), dua-duanya Ahmadiyah. Menurut situs Al Islam, komunitas muslim Ahmadiyah telah menerjemahkan Al Quran secara lengkap ke 50 bahasa.
Dan tentunya tak bisa kita lupakan Abdus Salam. Seorang Ahmadi, muslim pertama yang meraih penghargaan nobel fisika. Karya Salam di bidang fisika partikel turut berkontribusi dalam melengkapi model standar partikel dan... penemuan boson Higgs. Sayang, kabarnya Salam dikucilkan di tanah kelahirannya sendiri, Pakistan, karena keyakinannya.
Kalo yang ini mah bukan Ahmadiyah tapi Yahudi :D
dari hotohori-aurion |
Lu nulisnya lucu deh. Awalnya nerangin soal Higgs-boson, trus tau2 ngocol soal Feynman n Fisika Kuantum. Lanjut (tentunya) ngambil dalil Quran (lengkap dengan nukilannya), eh, trus loncat ngobrolin Ahmadiyah. Trus ditutup gombalannya Howard Wollowitz. :D
BalasHapusini mah trik SEO, menggabungkan 'Ahmadiyah' dan 'Yahudi' dalam satu post. cuma kelupaan kata 'konspirasi' :P
BalasHapusKetinggalan nih... Q&A with Higgs Boson. No, not typo. It is Q&A, not FAQ
BalasHapus