Kamu sangat berarti, istimewa di hati
Slamanya rasa ini
Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini...
(Project Pop)
I had a job interview last week. Di tengah-tengah wawancara tiba-tiba orangnya nanya, "Kenapa sih, kamu selalu me-refer ´teman-teman´ kamu?" Gue kaget, iya gitu?
Iya sih, gue bisa muterin MTA sampe kaki sakit, sama temen-temen gue. Gue bisa diskusi "teologi" sampe tengah malem. Gue paling males makan sendiri (apalagi "makan"). Gue selalu nyalain Y!Messenger kalo connect pake puspiptek.
Tapi gue menikmati saat-saat gue cuma ditemani secangkir teh dan sebuah novel. Dan gue bisa bilang "Tidak" kalo temen-temen gue ngajakin pergi dan gue lagi don't feel like it. Dan gue bisa pergi ke Pamulang atau Blok M atau Pasar Baru atau Cikapundung atau Tegallega sendiri (initial point Serpong atau Ciumbuleuit), kalo gue emang lagi pingin atau butuh.
So, is it really necessary to define what kind of person we are, in term of friendship? (Bagaimana kalo in term of friendster? Temen gue baru 42 neeh ;P
Yang jelas "hari ini" yang akan selalu gue ingat adalah Minggu, 8 Februari 2004. It's my last day in Bandung, and I spent it with truf, a cup of coffee, watching Keanu as either Bill or Ted, and, of course, my friends.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar