08 Januari 2014

715

Dulu pernah ngobrol sama seseorang, lupa dari mana asalnya pokoknya dari salah satu negara Afrika, soal sepeda. Dia bilang di negaranya cuma orang miskin yang naik sepeda. Gue bilang kalo di Indonesia, yang naik sepeda justru orang kaya.

Gue ngomong gitu karena membayangkan Jakarta. (1) Di Jakarta gak semua orang bisa punya rumah di daerah yang laiksepeda dari kantor; (2) Gak semua orang punya jadwal kerja yang fleksibel sehingga bisa sepedaan; dan (3) Tempat kerja yang menyediakan fasilitas kamar mandi yang layak kemungkinan besar adalah tempat kerjanya #horangkayah.

Bukan berarti jadi orang kaya, atau naik sepeda, atau keduanya itu salah sih.

Ternyataaa... gue pernah menulis tentang sepeda ini kapan tau dulu, untuk kasus Bandung. Kemarin, soal bersepeda ini agak rame karena Jokowi, dan ternyata ada orang-orang yang sependapat dengan gue dan mereka menjabarkannya dengan lebih baik. Bisa aja sih gue salin-tempel pendapatnya @outstandjing, @daustralala, @kurawa, dan *glk* Farhat Abbas, atau mengetik ulang paragraf-paragraf tentang perkeliruan pemikiran "berpikir global bertindak lokal" dari Radikal Itu Menjual. Sayangnya gue terlalu malas melakukan yang terakhir, dan tidak yakin bisa mensintesis sesuatu yang baru dari pendapat-pendapat yang pertama. Jadi ya, silakan dicek aja tautan-tautan tadi kalo penasaran.

Tapi saya tempel hasil diskusi di facebook kapan lalu.

2 komentar:

  1. mantan bos gua, yg dari kecil sampe sekarang tua selalu termasuk kaya, bilang bahwa orang belanda kampungan karena ke mana-mana suka naik sepeda! :))))) *speechless*
    dia gak bilang orang yg naik sepeda itu kaya/miskin sih, cuma kampungan aja.. :)))

    BalasHapus
  2. ya emang kampungan sih vir. suka liat mba2 dan mas2 udah dandan kece2 mau clubbing, eh, ngonthel :))))

    BalasHapus