11 Juni 2009

432

Sebenarnya cerita ini udah sering diulang-ulang ke banyak orang dengan sedikit variasi di detail. Tapi karena pernah janji mau cerita, jadi, diulang lagi deh.

Hampir sepuluh taun yang lalu...

Ceritanya saya lagi semangat belajar moto. Pake OM-10 dan kodak murah-meriah ASA100 itu (aduuh... lupa namanya). Motoin OSKM kalo ga salah. Habis satu rol, cetak contact print di Jonas. Beuh... belajar moto jaman dulu mahal bener yak.

Kemudian, dengan bangga, hasil cetak itu saya tunjukin ke seorang teman di LFM.

"Gimana, J..?"

Teman saya, si J itu, harap maklum, adalah seorang Jawa tulen. Jawa dalam artian Soeharto-Jawa atau SBY-memanggil-JK-ke-Cikeas-Jawa.

Dia memandang saya, rautnya menunjukkan kebimbangan.

Krik krik krik... (eh ngga ding, waktu itu siang kok)

"Eh, Ran," akhirnya dia menemukan juga kata-kata yang tepat. "Hasil video kamu kemarin bagus. Aku seneng angel-angel-mu. Kenapa ngga coba seriusin di situ?"

Saat itu, hampir sepuluh taun yang lalu, saya bertekad untuk berhenti belajar fotografi.

(posting terkait)

2 komentar:

  1. Hehe, cerita lama dengan konteks baru: SBY-memanggil-JK-ke-Cikeas-Jawa..

    Untung kamu bukan orang Bugis Ran, jadi kamu segera sadar dan insaf. Hihi.

    BalasHapus