23 Februari 2008

319

Bermula dari surat-e dari Ahmad ke milis[1] 2007 ini:

Yang ditanggapi oleh Jimmy seperti ini:


Dan membuat naluri kewartawanan Mba Alfi terusik:


Hingga akhirnya Ahmad membuat pernyataan maaf:


Dan Jimmy malah dengan semena-mena menuduh gue mencari popularitas semu (kata lainnya tren sesaat (TM)):


Untuk meyakinkan khalayak bahwa eksistensi pensil[2] tersebut adalah benar adanya, maka gue mencoba mengambil fotonya. Tapi entah kenapa hasilnya kok aneh ya? Apa filmnya rusak? Yang jelas bukan gara-gara RSI.



[1]Mailing list bahasa Indonesianya apa sih? Masa daftar persuratan, hihi :D

[2]Yang bener pensil apa pinsil sih?

4 komentar:

  1. Ngakak guah..
    Yang bener pinsil, bukan pencil, apalagi parcell. Sepertinya mailing list yang terjadi akhir-akhir ini adalah salah satu metode untuk melarikan diri dari kenyataan hidup yang terhimpit oleh rumus-rumus aneh kurang berfungsi dalam dunia nyata semisal "berapa lama kopi harus diaduk" atau berapa lama baju harus dijemur, berdasarkan kesetimbangan potensial kimia, entropi, dan metode Maxwell-Stefan yang terkenal itu.

    JIM
    PS: Maling list = Daftar Pencuri

    BalasHapus
  2. gw yakin ini merupakan metode pencucian nama dengan usaha untuk menunjukan bukti otentik berupa gambar2 pensil yang ternyata tidak berhasil dengan mulus...terbukti dengan buramnya barang bukti...., kalo mau bersihin nama mah gampang...Ali Baba...You Ring We Bring....tempe kering mu tak senikmat Kebab ku, meskipun ku mau...he..he..(Muharrom, 2008)
    kalo mau melarikan diri dari rumus2 mah bagi kami politician gampang...cukup bilang "tergantung"...tergantung lo minum kopi sama siapa...lagian kopinya mah gak penting...mengingat merupakan titik memori yang tidak menyenangkan yang menjadi salah satu penyebab penjajahan bangsa Indonesia....(Muharrom, 2008)

    BalasHapus
  3. gak juga yan... soalnya kopi itu bukan tanaman asli indonesia. iya sih yg bawa belanda sebagai salah satu program penjajahan. tapi itu mah menurut oom wiki terjadi pada abad ke-17, kira2 seabad sesudah cornelis de houtman pertama kali menjejakkan kaki di indonesia. halah, kok jadi serius gini :D

    BalasHapus
  4. Menurut hemat saya, itu Deandels.

    BalasHapus