24 November 2006

261



Gak ada orang yang pingin jatuh lagi, but you know what, honey, shit happens. Memang gak sesakit yang pertama, tapi lo ngerasa ada sesuatu di diri lo yang padam.

Yeah, shit does happen.

Dan lo jadi begitu rapuh sehingga perhatian kecil seperti "Kenapa Ran, lo sakit?" di telpon aja lo inget-inget berhari-hari. Playlist jeprut. Chungking Express. Playlist jeprut lagi.

Gue kirim SOS ke elo, Ang. Tapi kayaknya ESP Hotline kita dah putus. Heck, what do I expect? Sudah putus berabad-abad yang lalu. It's just sometimes I just miss you being there, just there, as you used to before all the mess.

Malam ini di Cicaheum-Ciroyom, Eka menyenandungkan salah satu brit pop-nya yang gue gak kenal. Entah kenapa kumbang di telinga bersenandung lain.

Nobody said it was easy...

Padahal Coldplay belum pernah jadi band favorit gue.

Kalo sedang ingin dramatis-hiperbolis, gue akan bilang kalimat itu menyengat gue bagai kilat. Walaupun yang biasa menyengat adalah lebah, sementara kilat biasanya menyambar. Gak penting.

Mereka benar. Malam ini, gue menggarisbawahi kalimat itu di otak gue.

Tidak mudah. But I hang in here.

"Karena sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan
Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan" (QS.Al-Insyirah:5-6)

PS: Buat Polpot yang barengan gue jatuh pertama kali, selamat ya! Ketemu di sana kita ;P

4 komentar:

  1. hmm..
    ada apa gerangan dengan dik Rani ini rupanya...?

    BalasHapus
  2. Mbak, ada apa? Tadinya cuma mau promosi blog aja, tapi jadi ga enak. Ah, sekalian ah ;p

    BalasHapus
  3. huehehe, nice one, mas adrian ;)

    btw, gue kok baru tau lo suka pearl jam juga?

    BalasHapus
  4. o ya? saya suka pearl jam? masak? ;p not all of them, though. btw, kita ga pernah ber"bahagia" lagi di gelael misalnya?

    BalasHapus