28 September 2006

255

Kalo ada yang nanya apakah gue suka film Rindu Kami PadaMu, jawaban gue tentu saja adalah, "Tentu saja." Cerita bagus, ensembel peran yang keren (dan aktor yang ganteng), penyutradaraan yang kuat. Ada satu lagi sih.

Gue suka liat pasar. Entah kenapa. Suka aja gitu :)

1 komentar:

  1. pasar, yg riuh rendah keseharian, dan hiruk pikuknya yg 'seksi', sering dijadikan sebagai analogi 'kehidupan' itu sendiri. yeah right. apalagi Garin cukup jeli mengambil 'karambol' dan 'badminton' di tengah hiruk pikuknya pasar/kehidupan itu. juga gembok-gembok tua berkarat di setiap kios. itu teliti banget. sajadah. tukang cukur yg tak selesai. hidup kadang2 memang tentang hal2 yang tak tuntas. dan kita menyesal ketika semuanya sudah terlalu terlambat, sementara bergegas hanya akan membuat beberapa hal tercecer. pasar. pasar. pasar. lo harus baca "bukan pasar malam"-nya pram, ran. gue punya, edisi lamanya malah. the only pram's i can sink into. :p

    BalasHapus