04 Juli 2006

241

Writing your own reference letter is a damn hard thing to do. Well, I blog and blogging is all about existence and narcism, but this is different. I have to write something good about myself and pretend as someone else writes it (hmmm… did I say it’s different?). I have to write my own because my referee is such a busy man. I’m not trying to get a big shot or anything, he actually was my supervisor before.

What do I do then? Get a sample from internet, of course :D

14 komentar:

  1. "Be yourself..." kata majalah GADIS.

    :)

    BalasHapus
  2. "..blogging is all about existence and narcism.."

    I am so disappointed at you, Rani...
    :(

    BalasHapus
  3. haha! bukankah blogging adalah sebentuk godaan duniawi sialan berawalan huruf E dan berakhiran S dan tengahnya KSI???

    BalasHapus
  4. huahahahaha!!!

    BalasHapus
  5. yah terserah masing2 sih, ngeblog buat apa.
    tapi..apakah tanpa blogging lo jadi merasa gak eksis sebagai manusia? ck,ck,ck..

    BalasHapus
  6. hmm tricky. why do YOU blog, vir?

    BalasHapus
  7. I need to "let go" by writing. And the media lets me connect with my friends. Discuss, exchange opinions, etc.

    Even if I don't blog, I, therefore, still am...

    ;)

    BalasHapus
  8. I blog because no conventional print media wants to accept my writings :D

    BalasHapus
  9. adoooh kok serius bener sih ngebahasnya. blogging "complete" me in the way watching good movie and hangin' with my bestfriends do. bukan berarti gak ngeblog=gak eksis, tapi ngeblog=lebih eksis, hehe. what is existence anyway?

    but my ultimate reason for blogging is actually... sama dengan stania ;P

    BalasHapus
  10. hahaha...
    eneg ya lo Ran dengan bahasan ginian? ;P maaf deh.. nggak lagi-lagi...

    btw Ran, tadi siang gw makan sambil 'makan' ama badu..hehehe

    BalasHapus
  11. hehe gapapa kok. gue cuma bingung aja kalo tulisan gue pas ga serius ditanggapin dengan serius ;P

    makan sama badu? hmm, hati2 lho. makan sama bada itu baik bagi kesehatan, apalagi dia senengnya wortel. makan sama budi lumayanlah. makan sama badu bisa menyebabkan serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin... kalo sambil ngerokok

    BalasHapus
  12. wooy, kok jadi ngomongin gue sih? jadi, nambah 1 lagi motivasi nge-blog: "untuk bergunjing". astaghfirullah. :))

    halo Vira, thanx ya "makan"-nya. :)

    hehehe, kok wortel sih Ran? ini Bada atau Bobo? :p adakah hubungannya dengan vitamin A? atau, "vitamin A"?

    halah.

    BalasHapus
  13. eh, gue sepakat juga ding, ama yg kata Stania.

    *eh Stan, lu ketemu kakak gue? nyapa gak? ngobrol gak?*

    BalasHapus