Walaupun prosesnya kurang begitu keren, saya masih suka memandang gigi patah saya di cermin sambil nyengir, mengingat suatu masa di mana saya pernah bandel juga. Kalau saya mati, saya masih punya semacam-bekas-pertarungan walaupun cuma melawan aspal.
Tidak mau mati tanpa bekas luka. Oleh karenanya kau harus bertarung. Dan Tyler Durden kemudian mendirikan fight club. Muka bengap, mata lebam, hidung patah, rahang terdislokasi. Wah, gigi-patah-ujung saya gak ada apa-apanya.
Fight club mungkin sesuatu yang 'laki banget'. Hidup belum benar-benar hidup kalau kau belum pernah bertarung. Dan esok akan jadi hari paling indah dalam seluruh hidupmu kalau malam sebelumnya kau menari di ujung maut. Untuk itulah fight club ada. Tapi fight club bukan sekedar mengemas ego testosteron. Fight club bukan tentang ke'macho'an, feminitas, karir, kapitalisme, perlengkapan dasar untuk hidup, seni yang cerdas, perabotan Swedia.
Fight club adalah tentang bukan.

Ah, baca sajalah. Pesan saya, "boys and girls please don't try this at home". Atau kalau mau, aturan pertama fight club adalah
Jangan bicara tentang fight club.
jemping? oh plis deh. tau gak, gw dulu rajin ngisi TTS Bobo krn tergiur hadiahnya: sepeda BMX.
BalasHapussinting? hehehe. thanx ya udah promosiin! novel ini emang WAJIB BACA, gila, bener2 meredefinisi semua pengertian gw tentang segala hal.
with insomnia, everything is a copy of a copy of a copy. atau "...is a coffee of a coffee of a coffee?" haha.
FIGHT CLUB itu film favorit gue banget! ntar gue bikin reviewnya, msh pending soalnya!
BalasHapus