10 Agustus 2005

Bocah SD itu melangkahkan kakinya. Sarungnya ia selempangkan di salah satu bahu. Begitulah kebiasaannya setiap Maghrib. Setiap azan menggema, ia bergegas ke masjid di bilangan timur Jakarta itu. Hanya, pada sore itu, ia melihat ada yang tak lazim baginya. Di halaman masjid terlihat beberapa batu persegi panjang yang ditumpuk di pikulan. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai batu asah atau ungkal. Sebuah batu yang dipakai untuk mengasah pisau di masa lalu.

Di awal abad 21 ini, batu itu ternyata masih dijual. Di tengah kota Jakarta pula. Sang penjaja, masih menjualnya seperti di masa-masa lampau. Yakni, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain dengan memikulnya. Siapa yang akan membeli? Berapa rupiah pula orang mau membayar harganya? Siapa yang masih merasa perlu batu buat mengasah pisau, ketika pisau yang baru pun dapat dibeli dengan harga yang murah. Bocah SD itu pun sudah tak tahu apa guna batu yang berwujud seperti bata tadi. Tapi, si pedagang ungkal itu tampaknya tak punya kata putus harapan.

(Ungkal. Zaim Uchrowi. 2004)

Kemarin sore di angkot Margahayu-Ledeng ada bapak-bapak tua yang jualan abu gosok. Abu gosok, hari geneee? Masih ada yang pake ternyata, walopun ada Khrisna Mukti yang mempromosikan sabun cuci sendok untuk semua cucian, juga sabun colek merk jaipong. Bapak itu jualannya di Lembang, sementara rumahnya deket RS Al Islam. Berarti daerah Soekarno-Hatta sana, alangkah jauhnya...

Gak kebayang deh gue, itungan ekonominya gimana. Mungkin gak seekstrim Bapak Ungkal di atas ya. Seenggaknya abu gosok kan barang consumable. Dan bukan buat nyuci piring aja kan? Seenggaknya bisa buat bikin telor asin.

Toh pengalaman di atas tidak membuat saya menahan diri ketika nemu CSD di Pustakalana. Edisi aslinya, tanpa Nicholas Saputra dan logo A-Mild. Satu-satunya yang berhasil saya lakukan cuma merayu Hamdan sehingga bisa bayar dua kali, hehe.

Kesimpulan setelah baca beberapa halaman: Kalo Soe Hok Gie hidup sekarang, dia pasti nge-blog.

2 komentar:

  1. http://blogseorangdemonstran.blogspot.com, belum ada yang ngeklaim tuh. Kalo gw edo, udah gw klaim sekarang :P Sayang, ngurus blog sendiripun tak mampu...:(

    BalasHapus
  2. soe hok gie jelas lah pasti bakal bikin blog. dan rajin ngupdate. nggak kayak sodaranya, soe hok gar. btw, soe ham dan juga lagi rajin ngupdate tuh. seri napak tilas gie. hehehe, peace, dan!

    kalo soe wil dan? memble aje lu. salam buat intranet deh. :p

    BalasHapus