10 Februari 2005

Jakarta-1. Untuk merayakan hari terakhir bekerja di Jakarta, gue beli affair: obrolan tentang jakarta, kumpulan tulisan Seno Gumira Ajidarma. Walopun cukup suka, I'm not really a fan of SGA. Tapi buku itu benar-benar luar biasa, gue tadinya cuma mo baca satu-dua tulisan dan tau-tau gue sudah menyelesaikan buku itu! Sambil nyengir sendiri, tentunya. "Siaul! Bener juga ya. Kok tau sih?"

Sebagian besar tulisan (saya belum bisa mengenali "esai" dan apakah "kolom" itu hanya mengacu pada penempatan dalam surat kabar karena toh ada istilah kolumnis dan apakah "catatan pinggir" itu boleh dipakai untuk bentuk tulisan lain atau ekslusif milik seorang Goenawan Muhamad?) di buku itu diambil dari majalah Djakarta!, sebuah majalah dengan segmen kelas A, A-class wannabees, dan segelintir pengunyah kebudayaan seperti badu teman saya (tentunya di Timbuktu, struktur sosialnya agak sedikit berbeda). Gue sendiri sering merasa terpinggirkan-atau meminggirkan diri-di Jakarta, tidak termasuk dalam kelas A, B, C yang gue pahami. Seorang teman punya pengkategorian yang bagus:
- Indonesian Idol itu kelas A
- AFI itu kelas B
- KDI itu kelas C

Ah, jangan-jangan gue termasuk A-class wannabees juga, sehingga gue bisa menghayati banget buku itu sekaligus menertawakan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar