469

Noni adalah seorang anak kelas enam SD (mungkin kayak si Unyil yang gak naik-naik kelas), yang bersahabat dengan seorang buronan paling ngetop se-Semarang bernama Godek. Godek, walaupun buronan, sebenarnya berhati mulia dan bersama Noni, mereka mengalami berbagai kejadian seru dan bahkan sering membantu polisi membongkar kejahatan.

Ketika merencanakan jalan-jalan (tepatnya kabur dari Bandung) ke Semarang bareng Mumuntje kemarin, gue sebenarnya tidak secara khusus mengingat Noni, tokoh dalam serial anak-anak taun '80-an karya Bung Smas itu (yes Bud, I'm old). Tapi menginjakkan kaki di sana, bermunculan sejumlah nama yang sudah sangat akrab, walaupun terepresi selama belasan taun. Pasar Johar, Simpang Lima, Krapyak, Gombel, dst... Sayang gak kepikiran sama sekali untuk napak tilas dan nyari patung Hanoman joged seperti yang dilakukan si Mas ini. Padahal, seperti kata Rian, gue jalan-jalan mengejar cerita (supaya bisa ditulis di blog):D

Satu lagi yang dikejar... kopi! Gue sudah bertekad untuk ngopi di setiap kota yang gue kunjungi. Sayangnya, walaupun Indonesia menghasilkan kopi paling enak sedunia (dudududu...), nyari kopi yang serius ketika jalan-jalan ternyata tidak semudah keliatannya. Kebanyakan yang disajikan adalah... kopi cepat saji bungkusan! Beneran! :(

Karena Mumun dan gue sama-sama ketergantungan kafein, acara kita tiap hari diwarnai dengan mencari kopi. Mulai berburu ke toko Oen yang eksteriornya agak-agak meragukan tapi dalemnya keren (di sini juga kopi bungkusan, waspadalah!), berhalusinasi tentang keberadaan Dunkin' Donuts (gue! efek defisiensi kafein), sampai menempuh dua pertiga perjalanan ke Salatiga. Untung akhirnyakita menemukan kopi enak di Kampoeng Kopi Banaran. Ceritanya, dan cerita-cerita lainnya, tunggu di www.indohoy.com ya :)