08 September 2008

359

Beberapa hari ini rasanya bosan setengah mati. Sempat berpikir untuk menulis dalam bahasa Inggris karena bored to death terdengar kewl sekali (hey, berima :D), tapi gue lagi sering lurking ke blog seorang ekspat. Gue seneng cara dia nulis tentang keseharian tapi tetep ada sesuatu, walopun cuma sepetan cerdas, yang bikin tulisannya tetep berharga untuk dibaca. Gue ngerasa agak kehilangan kemampuan itu (heheh, ini maksudnya dulu ngerasa pernah punya, gitu?). Cuma kalo lagi seneng tulisan seseorang, suka agak-agak terpengaruh walopun ga niat.

Hihi, bilang aja emang lagi males nulis bahasa Inggris :D

Sebenarnya lagi agak banyak yang harus dikerjakan. Masalahnya cuma kurang motivasi. Duh!

Dan defisiensi kafein. Nah, alasan yang lebih bagus. Nampak lebih bisa dipertanggungjawabkan. Dan cuaca, ah, ya, jangan lupa cuaca yang seolah-olah teriak kenceng-kenceng "Welkom in Nederland!". Kalo gak harus ngelab, ketimbang bersepeda mendaki bukit melawan angin kencang dan sesuatu yang dideskripsikan accuweather.com sebagai light shower, mendingan di rumah, selimutan sambil nonton Monster.

Ah ya, gue lagi kecanduan Monster, lagi. Gara-gara waktu di Praha nyasar ke toko buku, dan gue langsung teringat buku cerita yang ada di komik itu (versi anime-nya gue unggah taut di sini). Bukan cuma toko buku itu si, tapi juga toko boneka dan toko cenderamata, hehe. Maksud gue gaya seni dekoratifnya (hmm... bener gak sih istilahnya), termasuk juga boneka (marionette), mengingatkan gue sama buku itu. Dan karena gue males baca scanlation-nya, jadilah gue nonton anime-nya saja. Tetap seru. Lebih seru malah, karena gue udah pernah ke beberapa tempat yang tersebut di dalamnya. Hihi, mohon maap kalo membuat iri :P Abis ini, Master Keaton :-

Tentu saja, menonton anime bukanlah amalan yang dianjurkan dalam bulan suci ini. Ngomong-ngomong, biasanya gue menyempatkan diri membaca setidaknya satu buku yang tidak sekuler. Taun kemarin, kayanya gue lagi sibuk membaca Research Methodology: A Step-by-Step Guide for Beginners. Taun ini, sudah diniatkan membaca tapi ga ada bukunya. Maksud gue, masa baca Bilal lagi? Untung kemarin ke pameran buku (injek-injek nomer tiga). Ada Islam-nya Karen Armstrong, lumayanlah daripada ga ada. Cuma entah kenapa gue gatel pingin bikin catetan-catetan kecil, tidak selalu karena gue ga setuju sama pemikirannya Armstrong tapi ya, pingin aja. Atau karena gue keseringan baca jurnal? (hmmm... ngga deh. beneran)

Dan terus gara-gara tulisan Mas Aroengbinang, sekarang malah mainan goodreads lagi. Adooooh.... Rani, kapan belajarnya???!!!

4 komentar:

  1. "Tentu saja, menonton anime bukanlah amalan yang dianjurkan dalam bulan suci ini."

    Ah, kemampuan lo belum ilang kok. Dalam hal ini, buat kasus gw, kata 'anime' bisa diganti 'Friends-untuk-yang-entah-ke-berapa-kalinya' :p

    Naoki Urasawa, terakhir (sebelum ke Sorong) sempet kecanduan 20th-Century-Boys, tapi sebel karena gak ending, se-gak-ending Master Keaton yang tamatnya sampe sekarang blm pernah liat...:(

    Punya link e-comicnya gak Ran?

    BalasHapus
  2. ya, memang napak tilas monster di belahan dunia sana kesannya lebih morantis. tapi kalau ke jepang, napak tilas benda-benda dari 20cb asyik juga lho... "menara matahari", "kunang-kunang laut", "museum manga", toko mainan, semacam itulah.

    BalasHapus
  3. Goodreads membuatku terpacu untuk lebih banyak waktu untuk membaca ketimbang ngeblog...
    Udah banyak ketinggalan bacaan nduk...

    Salah satu hasilnya adalah untuk pertama kali dalam sejarah ngeblog aku buat posting dalam bahasa Indonesia, he...he...

    BalasHapus