26 Mei 2006

231

Barusan nonton The Da Vinci Code, film kontroversial dari novel kontroversial. Hmm... Lumayan asik juga, walopun ada beberapa detil yang gue suka di bukunya gak keluar. Gue baca bukunya udah agak lama dan waktunya deketan sama bukunya Brown yang lain, Angels and Demons, jadi gue lumayan bisa nikmatin filmnya tanpa terbebani ingatan sama bukunya (walopun, yes, gue masih inget siapa penjahat sesungguhnya).

Yang paling mengganggu adalah ada beberapa (beberapa? banyak!) bagian dari film ini yang dihilangkan terjemahannya. What the f...? Gue sudah diperingatkan sih sama Nura, tapi gue gak nyangka separah itu. Gak penting banget sih! Gue tidak cukup berwawasan dan netral untuk ngomentarin kontroversinya, tapi tolong deh... siapapun yang nerjemahin film ini udah menambahkan peringatan di awal bahwa film ini adalah fiksi dan bla bla bla. Untuk penempatan kontroversinya sendiri gue ngerasa filmnya sedikit lebih hati-hati antara fakta dan dugaan, dengan peran Langdon dibikin agak skeptis yang menjadi kontras terhadap Sir Leigh. Bukunya, gue ngutip Wikipedia, "Critics have attacked it as poorly written, inaccurate and creating confusion between speculation and fact."

Oh yeah, ada satu adegan bodoh ketika Langdon dan Sophie diselamatkan oleh seekor burung *garuk-garuk kepala* Mungkin burung koak ya? ;P

Di luar itu, secara keseluruhan sih, standar-lah. Bisa dibilang Ron Howard bener-bener by-the-book, secara kiasan maupun harfiah. Jadinya seru tapi gak gigit. Kata e-Fun, mending sutradaranya jangan Ron Howard sih. Enaknya siapa ya?
Oliver Stone? Secara dia biasa ngangkat isu-isu kontroversial getoh. Tapi kata e-Fun ntar malah jadi sosialis lagi, hehe.
Ridley Scott? Kayanya pilihan menarik, walopun bukan sutradara favorit gue. Lagian dia pernah bikin Blade Runner dan Kingdom of Heaven.
Martin Scorsese? Haha, secara dia pernah bikin Last Temptation of Christ getoh.
Coppola (Francis Ford)? Mungkin akan cukup tertib tapi tetep ngasih warna yang beda.

Hmm... sekedar untuk bersenang-senang, bagaimana kalo kita pertimbangkan beberapa nama lain.
Michael Bay: Langdon yang berdarah-darah akibat sebuah pertempuran heroik akan berusaha meyakinkan Sophie untuk menunjukkan jatidirinya pada dunia, untuk menciptakan sebuah dunia yang lebih baik, damai, dan demokratis.
Lars von Trier: Ketegangan Langdon dan Sophie akan diwakili oleh kamera handheld dan di akhir film akan banyak yang terbunuh.
Spike Jonze (dengan skenario Kauffman): Alih-alih membunuh Sauniere, Opus Dei akan membuat alat atau portal untuk masuk ke kepala Sauniere dan para penjaga lainnya.
Woody Allen: Langdon akan diperankan oleh Woody Allen dan Sophie oleh Mandy Moore Kate Hudson.

3 komentar:

  1. Hmm..gue emang belum (dan malas) baca bukunya. Tapi pas nonton, gue yakin bukunya pasti lebih seru dan masuk akal. Terutama proses Langdon & Sophie memecahkan kode2 rahasia itu.
    Trus, terlalu banyak kebetulan dan trik2 yang ngayal banget gitu..

    BalasHapus
  2. Woody Allen: Langdon akan diperankan oleh Woody Allen dan Sophie oleh Mandy Moore.

    --> hahaha, betul... dan ingat, bakal jadi komedi absurd dengan dialog2 cerdas. nggak bakalan ada tuh, adegan Langdon lari-lari... (dan judulnya bakal jadi Da Vinci Joke?)

    Gimana kalo sutradaranya Koya Pagayo, Ran? ;)

    BalasHapus
  3. hmm gue baru inget kalo di hollywood ending woody allen milih tea leoni dari tiffany thiessen ;P

    koya pagayo, hmm...

    gimana kalo rudi sudjarwo dengan skenario monty tiwa ;P

    BalasHapus