30 November 2004

Setun. Lirik yang rock bang-get itu yang kaya gimana sih? Abis akhir-akhir ini suka denger lagu-lagu yang ngakunya rock dengan segala atributnya, tapi liriknya ményé-ményé. Gak kalah mendayu-dayu dari Nia Daniaty. FYI, untuk urusan musik gue termasuk oldschool banget, generasi MTV Classic yang menganggap music stop at '97 ;P

Abis udah seru ikutan Chester,
I've become so numb I can't feel you there
I've become so tired so much more aware
I'm becoming this all I want to do
Is be more like me and be less like you

Nngg... untuk lagu setereak-tereak itu liriknya asa gak matching.

Tapi gak cuma lagu sekarang sih. Gue pingin tau si Kang Eddie lagi patah hati sama siapa ya waktu nulis "Black" yang keterlaluan cengengnya itu (I know you'll be somebody else's sky but why, why can't it be mine...) The Rolling Stones punya "Angie" (But Angie, I still love you, baby Ev'rywhere I look I see your eyes)

Tapi emangnya lagu-lagu rock itu harus mengangkat tema yang berat-berat ya? Kayak perang, kekerasan, kritik sosial, hate-everything syndrome. Emang siapa yang ngeharusin ;)

Mungkin jawabannya ada pada lagunya Seurieus.
Rocker juga manusia
Punya rasa punya hati
Jangan samakan dengan pisau belati


Seken. Someone told me years ago, "Ran, lo tuh second bestfriend gue." Gue gak begitu ngerti artinya waktu itu. Sekarang juga enggak.

Terakhir ketemu dia, gue protes karena dia gak pernah mampir ke blog ini. Dia cuma nyengir. Hehe, maybe that's what I am to him, always the second :D

Kalo hape seken kan artinya hape bekas. Kalo temen seken? Temen bekas? Apa bedanya sama bekas temen? Kalo hape seken tuh, hape bekas tapi masih bisa dipake. Kalo bekas hape, mmm... once upon a time pernah berfungsi sebagai hape tapi sudah tidak lagi. Mungkin jadi ganjel lemari yang oyag atau buat ngabalédog cucunguk. Tapi kan masih berfungsi, cuma tidak sebagaimana seharusnya.

How many special people change
How many lives are living strange
Where were you while we were getting high

Someday you will find me
Caught beneath the landslide
In a champagne supernova in the sky

Oasis. "Champagne Supernova"

(lagu ini buat Jusi Imelda, I do hope that-wherever u are now-u're just allright)

Sepurcalifragilisticexpialidocious. Tadi siang liat statusnya Gitong di YM cuma kebaca setengah "apa yang tidak membunuhmu..." Gue tebak lanjutannya "...membuatmu lebih kuat." "What doesn't kill you makes you stronger."

Trivia nih. Kalo gak salah di Friends episode 1 season 1, Phoebe nyanyi lagu "My Favourite Things" untuk menghibur Rachel. Di finale episode, Phoebe bilang "this is like in the musical" dan mulai menyanyi dan mulai merasa seperti keluarga Von Trapp. Hmmm, tolong dikoreksi kalo salah.

Enak kali kalo hidup kaya di musical. Lagi bingung mo ngomong apa, tinggal nyanyi "Supercalifragilisticexpialidocious!" (Mary Poppins). Lagi sedih tinggal nyanyi, "Girls in white dresses and blue satin sashes," (The Sound of Music). And everything will be allright (walopun kalo nonton Dancer in The Dark, lagu "My Favourite Things" itu jadi lagu sedih ding ;)

Senja. Tadi ketemu Anto di dukuh. Mmm...aneh juga baru ketemu sekarang. Tapi gue juga gak tiap hari ke dukuh sih.

Senja di Jakarta sekarang berarti hujan dalam berbagai gradasi. Gak siap payung di tas berarti siap-siap kebasahan. Hujan juga bikin mood jadi sendu. Mellow.

Hujan juga menghilangkan satu scene favorit gue. Kalo lagi melintas di Medan Merdeka Selatan ke arah barat, gue seneng liat matahari bulat merah bergerak pelan di belakang Gedung BI. Biasa? Well, itu satu-momen yang gue suka dari hari gue.

What's yours?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar